Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Pernahkah terbersit dalam benak kita pikiran-pikiran berikut:
"Kenapa ya rizki si fulan lebih banyak padahal jarang bershadaqah..."
"Kenapa usaha si fulan lebih maju dariku padahal shalat pun tiada tepat waktu..."
"atau kenapa si fulan diberi kesehatan, keturunan yang banyak dan tampak senang dengan berbagai fasilitas yang ada padahal mengaji atau berdakwah pun tidak..."
Maka Ketahuilah sahabat, bahwa sesungguhnya kebaikan itu bukanlah karena diberi kesehatan, kekayaan, banyaknya keturunan dan lengkapnya fasilitas hidup...
Parameter seseorang mendapatkan kebaikan adalah ada pada sabda Rasul saw berikut:
ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﻋَﻠِﻲُّ ﺑْﻦُ ﺣُﺠْﺮٍ ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺇِﺳْﻤَﻌِﻴﻞُ ﺑْﻦُ
ﺟَﻌْﻔَﺮٍ ﺣَﺪَّﺛَﻨِﻲ ﻋَﺒْﺪُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺑْﻦُ ﺳَﻌِﻴﺪِ ﺑْﻦِ ﺃَﺑِﻲ
ﻫِﻨْﺪٍ ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻴﻪِ ﻋَﻦْ ﺍﺑْﻦِ ﻋَﺒَّﺎﺱٍ ﺃَﻥَّ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ
ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻗَﺎﻝَ ﻣَﻦْ ﻳُﺮِﺩْ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺑِﻪِ
ﺧَﻴْﺮًﺍ ﻳُﻔَﻘِّﻬْﻪُ ﻓِﻲ ﺍﻟﺪِّﻳﻦِ ﻭَﻓِﻲ ﺍﻟْﺒَﺎﺏ ﻋَﻦْ ﻋُﻤَﺮَ
ﻭَﺃَﺑِﻲ ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَ ﻭَﻣُﻌَﺎﻭِﻳَﺔَ ﻫَﺬَﺍ ﺣَﺪِﻳﺚٌ ﺣَﺴَﻦٌ
ﺻَﺤِﻴﺢٌ
Barangsiapa yg di kehendaki Allah kebaikan
padanya, niscaya Dia memahamkannya dalam
agama. Dan dalam bab tersebut juga
diriwayatkan dari Umar & Abu Hurairah serta
Mu'awiyah. Hadits Ini hadits hasan shahih.
[HR. Tirmidzi No.2569 ].
ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺳَﻌِﻴﺪُ ﺑْﻦُ ﻋُﻔَﻴْﺮٍ ﻗَﺎﻝَ ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺍﺑْﻦُ ﻭَﻫْﺐٍ
ﻋَﻦْ ﻳُﻮﻧُﺲَ ﻋَﻦْ ﺍﺑْﻦِ ﺷِﻬَﺎﺏٍ ﻗَﺎﻝَ ﻗَﺎﻝَ ﺣُﻤَﻴْﺪُ
ﺑْﻦُ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺳَﻤِﻌْﺖُ ﻣُﻌَﺎﻭِﻳَﺔَ ﺧَﻄِﻴﺒًﺎ
ﻳَﻘُﻮﻝُ ﺳَﻤِﻌْﺖُ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲَّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ
ﻳَﻘُﻮﻝُ ﻣَﻦْ ﻳُﺮِﺩْ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺑِﻪِ ﺧَﻴْﺮًﺍ ﻳُﻔَﻘِّﻬْﻪُ ﻓِﻲ ﺍﻟﺪِّﻳﻦِ
ﻭَﺇِﻧَّﻤَﺎ ﺃَﻧَﺎ ﻗَﺎﺳِﻢٌ ﻭَﺍﻟﻠَّﻪُ ﻳُﻌْﻄِﻲ ﻭَﻟَﻦْ ﺗَﺰَﺍﻝَ ﻫَﺬِﻩِ
ﺍﻟْﺄُﻣَّﺔُ ﻗَﺎﺋِﻤَﺔً ﻋَﻠَﻰ ﺃَﻣْﺮِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻟَﺎ ﻳَﻀُﺮُّﻫُﻢْ ﻣَﻦْ
ﺧَﺎﻟَﻔَﻬُﻢْ ﺣَﺘَّﻰ ﻳَﺄْﺗِﻲَ ﺃَﻣْﺮُ ﺍﻟﻠَّﻪِ
Barangsiapa yg Allah kehendaki menjadi baik
maka Allah faqihkan dia terhadap agama. Aku
hanyalah yg membagi-bagikan sedang Allah yg
memberi. Dan senantiasa ummat ini akan tegak
diatas perintah Allah, mereka tak akan celaka
karena adanya orang-orang yg menyelisihi
mereka hingga datang keputusan Allah. [HR.
Bukhari No.69 ].
Maka jelaslah parameter dan ciri seseorang mendapat kebaikan dari Allooh azza wa jalla adalah dengan dipahamkan orang tersebut akan dien ini. Sehingga dengan pemahaman dien nya yang benar maka ia dapat membedakan yang haq untuk diikuti dan yang bathil untuk ditinggalkan. Dengan pemahaman diennya ia dapat membedakan antara Tauhid dan Syirik, Sunnah dan Bid'ah, Ta'at dan Maksiat. Serta dapat beramal dengan benar, bersyukur ketika mendapat nikmat dan bersabar ketika tertimpa musibah.
Dengan pemahaman dien yang benar maka akan dapat menjadi rem bagi seseorang ketika hampir tergelincir dari jalan Allooh ta'ala.
Tanpa tuntunan pemahaman dien yang benar maka boleh jadi banyaknya harta dan keturunan justru membuat seseorang itu celaka dan merugi serta tidak menjadi apa-apa...
Satu hari, Ibnu Mas'ud meriwayatkan, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda;
'Tahukah kalian, siapakah ar-raquub (orang yang mandul) itu?
Mereka menjawab: 'Yaitu orang yang tidak mempunyai anak.' Beliau shallallahu alaihi wa sallam pun bersabda:
'Bukan, tetapi ar-raquub adalah orang yang tidak mendapatkan manfaat (hasil apa pun) dari anaknya."
Al-Bukhari meriwayatkan bagian pertama dari hadith tersebut. Dan asal hadith ini diriwayatkan oleh Muslim dari al-A'masy.
Suatu ketika, sedang beliau sedang berkhutbah, beliau shallallahu alaihi wa sallam bersabda;
'Tahukah kalian siapakah sha'luk (orang yang miskin) itu?
Para Sahabat menjawab: 'Yaitu orang yang tidak mempunyai harta kekayaan.' Maka beliau pun bersabda; 'Orang yang miskin adalah orang yang mempunyai harta lalu meninggal dunia, sedangkan ia tidak pernah memberikan sesuatu pun (manfaat) dari hartanya tersebut.'
Imam Ahmad meriwayatkan dari Ibnu Abi Hushain, juga diriwayatkan oleh al Bukhari.
Akhirnya kita mohon pada Allooh azza wa jalla..
ﺭَﺏِّ ﺯِﺩْﻧِﻲ ﻋِﻠْﻤًﺎ
ROBBI ZIDNII ‘ILMAA
“ Ya Rabbku, tambahkanlah kepadaku ilmu
pengetahuan” [QS. Thaha : 114].
ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﺭِﺯْﻗًﺎ ﻃَﻴِّﺒًﺎ، ﻭَﻋِﻠْﻤًﺎ ﻧَﺎﻓِﻌًﺎ، ﻭَﻋَﻤَﻼ
ﻣُﺘَﻘَﺒَّﻼ "
ALLOOHUMMA INNII AS-ALUKA RIZQON
THOYYIBAN WA ‘ILMAN NAAFI’AN WA ‘AMALAN
MUTAQOBBALAA
“Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepadamu
rizki yang baik, ilmu yang bermanfaat, dan amalan
yang diterima ” [Diriwayatkan oleh Ibnu Maajah
no. 925, Al-Ismaa’iliy dalam Mu’jamusy-Syuyuukh
hal. 624-625 no. 255, dan yang lainnya; shahih].
Semoga Allooh azza wa jalla tambahkan kepada kita ilmu dien, kepahaman dan kemudahan mengamalkannya. Sehingga dijadikan kita berada dalam kebaikan...
Baarokalloohu fiikum
Cigadung 19 Agustus 2015
Source : WhatsApp Group