Langsung ke konten utama

Ruh Ibadah Yang Hilang

Tidak sebatas memperbaiki gerakan shalat kita saja agar sesuai sunnah Nabi. Namun ruh ibadah shalat dan ibadah kita yang lain pun harus diperhatikan agar ibadah benar-benar memberikan bekas yang cemerlang.


Anda pasti sudah memahami bahwa Allah menciptakan manusia demi tujuan yang mulia dan utama, yaitu beribadah kepada-Nya semata, serta tidak menyekutukan-Nya. Seperti firman Allah “Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.” (Adz Dzariyat:56)



Di sisi lain, Allah tidak butuh pada seluruh makhluknya dan tidak butuh pada ibadah mereka. Secara tegas Allah sebutkan di sebuah hadits qudsi, “Wahai para hambaKu, jikalau orang yang pertama hingga terakhir dari kalian, baik manusia atau jinnya menjadi orang yang paling bertakwa diantara kalian maka yang demikian itu tidak menambah kekuasaanKu sedikit-pun” (Riwayat Muslim)




Manfaat ibadah hanya akan kembali pada orang yang menjalankan ibadah tersebut. Oleh karenanya para ulama mengatakan, “Sesungguhnya bangunan syariat ditegakkan adalah untuk menghasilkan kebaikan bagi para hamba di dunia dan akhirat. “


Tidak ada jalan untuk kebahagiaan manusia kecuali dengan beribadah kepada rabbnya sesuai yang diperintahkan. Ibadah adalah tali kekang yang mengendalikan keliaran jiwa dari tenggelam dalam kubangan nafsu syahwat. Ibadah juga merupakan jalan yang menghalangi manusia dari mendurhakai syariat Allah. Cacat dalam menunaikan ibadah akan membuahkan cacat pula dalam hal-hal yang lain.

Maksud Ibadah yang Terlupa
Maksud terbesar dari ibadah adalah dihasilkannya ketakwaan. Takwa adalah benteng yang menghalangi manusia dari perbuatan maksiat. Allah mengatakan, “
“Hai manusia, sembahlah Tuhanmu Yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa.” (Al Baqarah: 21)


Demikian pula ibadah merupakan penggerak bagi jiwa dari terbelenggu pada ikatan bumi sehingga mengangkatnya menuju langit tertinggi dan memancarkan perbuatan-perbuatan kebaikan dengan berbagai ragamnya. Inilah yang Allah informasikan tentang tujuan dari aktivitas shalat, “Dan dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan yang keji dan mungkar”


Demikian pula Rasulullah menyebutkan tentang hikmah puasa, “Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dan amalan dusta maka Allah tidak butuh pada aktivitasnya meninggalkan makan dan minum.” (Riwayat Al Bukhari)

Bukan Gerakan Tubuh Saja
Ibadah tidaklah sekadar gerakan lahiriah yang dilakukan oleh anggota tubuh tanpa ada bekas pengaruhnya di dalam batin. Namun maksud ibadah lebih dari itu , yaitu amalan hati berupa penyerahan, ketundukan, kerendahan, kekhusyukan di hadapan Allah. Inilah yang disebut sebagai ruh dan otaknya ibadah. Orang yang menunaikan sebuah ibadah namun hatinya tidak menegakkan tingkatan ubudiyah pada Allah maka seolah ia menunaikan ibadah tersebut hanya sekadar kulitnya saja bukan hakikatnya. Tentang ini Nabi pernah menyebutkan, “Seorang menyelesaikan shalatnya dan dia mendapatkan bagian dari shalatnya Cuma sepersepuluhnya, sepersembilannya, seperdelapan, sepertujuhnya, seperenamnya, seper limanya, sepertiganya, setengahnya.” (Shahihul Jami 1622)


Kelalaian yang terus menerus, dan lepasnya hati dari posisi ibadah menjadikan ibadah seseorang hanyalah sebatas gerakan badan yang tidak memiliki pengaruh pada hati pemiliknya. Sehingga tidak ada pengaruhnya pula dalam perilakunya. Dalam keadaan seperti ini, ibadah tidak lain hanyalah sebatas kebiasaan belaka. Inilah yang bisa ditafsirkan dan kita lihat dari tingkah laku orang-orang yang menyelesihi syariat Allah dalam muamalah dan akhlak padahal mereka termasuk orang yang shalat dan dekat dengan masjid. Bahkan mungkin termasuk pembaca Al Quran dan orang yang biasa puasa di siang hari. Oleh karena itu ada perbedaan besar antara orang yang shalat tanpa memaknainya, dengan orang yang bila berdiri shalat merasakan bahwa dirinya tengah berdiri di hadapan Allah. Ia menghadirkan niat untuk mendekatkan diri pada Allah azza wa jalla ketika memulai shalat. Ia berdiri menjalankan shalat sementara hatinya tegak dengan ubudiyah kepada Allah, dan hati tersebut merasa luluh dihadapan Al azizul Jabbar. Selanjutnya ia membaca Al Quran, atau membaca dzikir. Lisannya sejalan dengan hatinya. Ketika dia mengatakan “Ihdinash shirathal mustaqiim,” maka dia tengah meminta kepada Allah agar menunjukinya jalan yang lurus. Demikian seterusnya hingga ia selesai dari shalatnya. Bandingkan orang yang demikian ini dengan orang lain yang mengerjakan shalat sementara hatinya berada di tempat yang lain. Al Quran dan dzikir berulang kali terbaca di lisannya namun tiada melintas di akal dan pikirannya. Sudah pasti ini orang yang paling jauh dari firman Allah “Sungguh beruntunglah orang-orang yang beriman. Yaitu orang-orang yang khusyu’ di dalam shalatnya..”

Postingan populer dari blog ini

Pupuh - pupuh sunda sareng Hartina

Saurnamah kanggo nyusun rumpaka pupuh, kedah ditarekahan supados luyu sareng jiwa. MP3 na tiasa didonlot di handapeun lirikna. Tujuh welas pupuh nu dimaksad teh nya eta : 1. Asmarandana, ngagambarkeun rasa kabirahian, deudeuh asih, nyaah. 2. Balakbak, ngagambarkeun heureuy atawa banyol. 3. Dangdanggula, ngagambarkeun katengtreman, kawaasan, kaagungan, jeung kagumnbiraan. 4. Durma, ngagambarkeun rasa ambek, gede hate, atawa sumanget. 5. Gambuh, ngagambarkeun kasedih, kasusah, atawa kanyeri. 6. Gurisa, ngagambarkeun jelema nu ngalamun atawa malaweung. 7. Juru Demung, ngagambarkeun nu bingung, susah ku pilakueun. 8. Kinanti, ngagambarkeun nu keur kesel nungguan, deudeupeun, atawa kanyaah. 9. Ladrang, ngagambarkeun nu resep banyol bari nyindiran. 10. Lambang, ngagambarkeun nu resep banyol tapi banyol nu aya pikiraneunana. 11. Magatru, ngagambarkeun nu sedih, handeueul ku kalakuan sorangan, mapatahan. 12. Maskumambang, ngagambarkeun kanalangsaan, sedih bari genes hate. 13. Mij...

Manusia Terkecil di dunia

Ingin tahu manusia terkecil sedunia ? Jyoti amge ( 15 tahun) dari nagpur, India, adalah gadis terkecil di dunia, menurut buku catatan rekor India. Dia lahir 16 desember 1993, dan sekarang berukuran sekitar 1 kaki, tinggi 11 inchi, dan berat 11 pound. dokter mengatakan bahwa tak mungkin bagi Jyoti untuk tumbuh lebih tinggi dari ukuran dia yang sekarang. Jyoti telah didiagnosa, dan keadaan dirinya disebut achondroplasia, sebuah kondisi yang sudah dikenal dan diakui untuk “bentuk-bentuk kekerdilan”. Meskipun kondisi genetik tersebut diketahui bisa meningkatkan resiko kematian dalam masa pertumbuhan, mereka yang bisa survive, biasanya menunjukkan intelejensi dan waktu hidup yang normal. Jyoti adalah pelajar di Bhartiya Vidya Niketan (Higher primary school) di Nagpur. menurut laporan media, kekerdilan tubuh Jyoti membuat dia menjadi terkenal diwilayah tersebut, meskipun dia mengatakan bahwa teman sekelasnya memperlakukan dirinya sama seperti mereka memperlakukan pelajar lainny...

Open Recritument BEM KEMAKOM 2012

Bismillah... Panduan OPREC BEM KEMAKOM 2012/2013 ---------------TEKNIS 1.Langsung     - Menyimpan semua berkas persyaratan di paperbox(di bawah mading OPREC BEM). 2.Web     - Mensubmit semua form persyaratan ke e-mail : luckirachman@gmail.com *Video, Foto, Karya Nyata, dan Fotokopi sertifikat     - Dapat di bawa pada saat test dan wawancara berlangsung. ---------------PERSYARATAN 1.Belum pernah ikut kepengurusan :     1.Mengisi lembar pendaftaran     2.Membuat video 'ceritakan ttg diri anda'     3.Membuat karya nyata(bebas, tulis tangan, tema : 'ILKOMKU', mis : essay, portofolio, foto bercerita,dsb.)     4.Melampirkan foto 4x6 2buah     5.Mengikuti test dan wawancara     6.Fotokopi sertifikat lulus kaderisasi 2.Sudah pernah ikut kepengurusan :     1.Bersedia mengikuti test dan wawancara ---------------DEADLINE ...