Kembalikan nilai-nilai
Asramaku seperti dulu…
Kembali lagi
kita mengingat masa, masa dimana semua terasa susah. Hidup ini menjadi beban
yang sangat berat untuk dipikul, untuk dihadapi, bahkan untuk menatap matahari
menyongsong pagi pun terasa menyakitkan. Banyak orang berkata, tenang kawan hidup ini berputar adakalanya kita di
atas adakalanya kita dibawah mengingatkanku, dia memberikan sepotong ilmu untuk
ku bawa hidup. Lalu ada yang berkata ngapain di ambil susah?gitu aja rempong!, hatiku tersentak
mendengar kata-kata yang selama ini rasanya belum pernah aku dengarkan. Terasa
begitu cepat waktu berlalu, aku sebelumnya merasa bahwa aku dikelilingi oleh
orang-orang yang kerjanya hanya berkeluh kesah, mendapati hidup ini sebatas
permainan dimuka saja, mendapati hidup ini adalah kesenangan abadi, bahkan
mendapati tujuan hidup ini adalah uang. Sempat aku terfikir untuk berhenti
mengejar matahari, mengejar impianku, mengubur semua yang tak mau kuhadapi,
mencari jalan pintas untuk kesenangan duniawi!!!TIDAAAKKKK…..jerit hati
kecilku, aku merasa bahwa ada yang salah dengan pemahaman seperti itu, aku
merasa bahwa hati ini terasa lebih sakit dan terasa ada sesuatu seperti rona
yang bercak-bercak menutupi hatiku. Akhirnya hidayah itu datang, tentu dengan
perjuangan aku sadari tidak serta merta Allah YME memberi hidayah terkecuali
dengan kita terlebih dahulu mendekat kepada-Nya, karena kita mendekat satu
jengkal, namun Allah mendekati kita satu hasta, kita mendekati 10 meter, Allah
itu maha baik, Ia mendekati kita 10kilometer jaraknya. Luar biasa bukan?!Inilah
pelajaran hidup bersejarah yang aku dapatkan.
Kembali pada
topic pembahasan, ketika kita dalam keadaan di bawah lalu kita bersyukur, Allah
itu membalasnya dengan indah. Ia memberikan aku kesempatan lebih untuk hidup
dan berkarya di tingkat perguruan tinggi. Dan memberikanku anugrah yang aku
rasa ini sangat indah, yaitu Asrama BPB-ku tercinta. Merupakan penantian
tertinggi dalam hidupku mendapatka biaya untuk pendidikan kuliah seperti ini.
Pertama kali kakiku menginjak asrama ini merupakan hal yang sangat membuat
dadaku berdegup dengan sangat kencang, mendapati diriku sangat gemetaran, aku
takut, aku sedih, aku senang, dan aku bimbang. Inilah anugrah yang aku
nantikan, tapi ini amanah boyyyy! Sentak dalam hati kecil yang menangis, takut
tidak bisa memegang amanah. Di sisi lain egoisitas sedang bermain peran dengan
mengatakan hahahaha enjoy-enjoy aja ga usah difikirin toh ini enak sekali kamu
bisa main-main disini ga usah diperhatikan poster itu… hah?!poster itu sentak diriku,
mataku tertuju menatap dalam sebuah lembaran kertas berisi tulisan “ Budaya
Asrama Mahasiswa Beasiswa Pemimpin Bangsa” dan “Tata Pelaksanaan Piket”.
Melihat tulisan itu yang terlihatnya itu merupakan hasil kesepakatan antara
manajemen Domper Dhuafa jawa barat selaku pengurus dan Anak-anak BPB angkatan
pertama yang telah mendahului aku. Disana terdapat tanda tangan jelas, yang
artinya meskipun aku tida menanda tanganinya, namun serasanya tanda tanganku
sudah menempel jelas disana melihat peraturan yang begitu indahnya. Aku pun
tertegun, amanah oh amanah…. Ya Allah hatiku ini menjerit kembali bagaimana aku
harus bersikap, aku pun teringat kembali pada semua citacita yang diimpikan,
harapan yang hamper terasingkan. Aku pun mengambil sikap, mencoba menghilangkan
peran si egois, mendapati peran yang selalu bersyukur. Aku ingin seperti itu
selamanya dalam kondisi siap berperang dengan hawa nafsu manapun. Memperhatikan
setiap tulisa yang tertulis di semua barang yang harus kami rawat, tentu harus
ditaati. Ini semua amanah pemberian dari rakyat, rakyat sudah sepakat, lelah
melihat kondisi zaman sekarang, sepakat untuk memberikan sepenggal kepercayaan
kepada para pemuda yang aku katakan ini luar biasa hidup dengan mereka yang tak
pernah aku bayangkan untuk berkuliah disana karena saking susahnya masuk
kesana. Berkumpul dengan anak-anak ITB, UNPAD.. Memilki sensasi tersendiri
ketimbang kau hidup sendiri berjuang kuliah di kosan 2x3 untuk hidup, bahkan
tidak ada motivator gratis dikosanmu. Dan aku memilkinya, tidakkah kamu
iri?atau yang lain berfikir seperti itu. Bukankah ketika kamu dikosan, kamu
bangun shubuh sendiri?Disini aku punya alarm yang luar biasa, shubuh dini hari
membangunkanmu dengan bunyi kata-kata, bahkan menjatuhkanmu dari tempat
tidurmu, karena kamu begitu sulit dibangunkan. Hey satu lagi yang hebat
bukan?bagaimana menurutmu kawan?disini kami berkumpul di suatu malam, mengkaji
suatu permasalahan bahkan sampai membicarakan tataran dunia. Rasanya tidak
pernah aku ngobrol dengan teman dan berfikir untuk merubah dunia karena yang
ada sekarang itu terdapat beberapa keganjilan.hahahhaha
Lalu aku pun
terbangun dari mimpiku, di kasur yang biasa kutiduri, dari bantal yang kupakai.
Aku kenal betul tempat tidurku ini. Wah ini asrama tercintaku boy.. Tapi,,tapi,,,
koq ada yang berbeda?apakah tadi aku bermimpi dalam tidur?apakah tadi aku
melamun.hmmm Ketika kaki melangkah keluar, aku melihat poster itu, poster yang
sama dalam tidur tadi. Dan hatiku berjerit “Aku ingin asramaku kembali seperti
dulu”, dengan pembinaan sederhana namun membangun jiwa, dengan cara yang mudah
namun sangat wah! Teman-teman BPB 1 dan 2 yang kucintai kita jaga amanah ini
sebaik mungkin, ini mungkin kesempatan kita untuk merasa sedang di atas, tapi
tidaklah membuat kita untuk tidak bersyukur atas semua ini, benar begitu?
Maafkan aku jika ada salah kata dan tingkah, ingatkan aku jika aku menyimpang
dari budaya asrama kita yang kita bangun untuk menjadi pemimpin di masa depan.
Karena pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan, jika pemuda kita lemah akan
menjadi apa bangsa ini. Ayo kita penuhi masjid itu dengan tingkah polah kita
yang langsung siap siaga pada waktu shubuh. Ayo kita bersihkan sarang laba-laba
itu yang menghalangi nilai estetika asrama kita. Ayo bangun ASRAMA 1 BEASISWA
PEMIMPIN BANGSA! HIDUP MAHASISWA! Untuk adik-adik asrama 2 yaitu BPB 3,
janganlah kau sia-siakan amanah ini yah, asramamu hrs bisa kau rawat dengan
lebih baik. Maafkan kakak-kakakmu yang mungkin kalian melihatnya tidak ada yang
bisa kalian teladani. Tapi cobalah kalian tabayyunkan dan berdiskusilah,
sesungguhnya kakak-kakakmu ini memilki banyak ilmu yang bisa dibagi sampai
berjam-jam lamanya dan mungkin akan terpakai untuk beberapa tahun kedepan. Oia
tapi kami tidak mau kalah, mari kita fastabiqul bil khoirot. Buktikan asrama
kita selalu bersih.. ^^
Terima kasih
BPB, aku sadar…
Sincerely,
Lucki Hersya Rachman, BPB II