Rasanya Event PeDuaEm (P2M) = Pengabdian Pada Masyarakat ini sudah sangat lama saya nanti-nantikan dan akhirnya bertemu juga, dulu saya hanya melihat mahasiswa ilkom mengikuti acara ini dengan persiapan didepan gedung ilkom dengan senyum2 yang luar biasa dan kembali ke gedung ilkom pun dengan sejuta cerita. Tapi hari itu, hari dimana P2M dimulai, disini ada sedikit berbeda saya bukan lagi seorang penonton, kali ini saya telah menjadi pemeran dimana saya harap saya menjadi pemeran utama bermain peran dengan baik dan luar biasa yang saya persembahkan semua kinerja saya hanya untuk Sang Kholik. Karena setau saya jika niatnya bukan karena Allah, kebanyakan kita malah tidak ikhlas, banyak mengeluh atau bahkan kecewa berkelanjutan dan tak ada satu pun obat yang mungkin dapat mengobatinya selain dari-Nya.
Okay Back to the topic, pertanyaanya pasti pada bingung dengan judul saya di atas?ada yang tau??ada yang tau??....hmmm. Yups, artikel saya kali ini mengenai sebuah sosok luar biasa sosok yang dimana semua orang terkadang mengacuhkannya, sosok yang exactly wonderfull, apalagi kalo bukan “anak-anak” atau boleh dibilang ‘BOCAH’ sih. Sadar atau ga, tau atau gak mereka adalah cerminan kita di masa depan loh singgg....(*datang sinar cahaya dari atas langit kayak di pilem..). Whoaam, yah intinya mah gitu deh. Pertama kali saya menginjakan kaki di tempat P2M ini, dan sebagai the SURVEY team,,wheheh(Bangga?bangga??!). Saya dibuat termanggu dengan kepandaian mereka dalam bersosial, kepandaian mereka dalam berkomunikasi.Hmmm pantas saja anak2 disini luar biasa bersemangat dalam beraktivitas dan sangat berbeda dengan anak kecil di kota, toh orangtuanya juga sudah pada sadar akan bahaya jika hal-hal buruk yang diserap si anak. Tapi saya tak berbicara lingkup kecil, ini tentang suatu desa yang sangat sopan santun meski emang mungkin ada beberapa yang tidak sih tapi ini mendominasi.. Luar biasa..

Dan di bagian the LAST ini saya pingin, mengungkap suatu mahfudzat. Yang bunyinya kyak gini : “Al ‘ilmu fii shhighori kannaqsi ‘alal hajari”. Yang artinya jelasnya mah sih, Ilmu pengetahuan di waktu kecil itu bagaikan menulis di atas batu, lalu kalo sudah dewasa?itu bagaikan menulis di atas air.. Sulit ditangkap di dalam otak maksudnya. Nah, maka dari itu kita harus aware nih, liat di nyalindung sudah baik begitu apa tak tergoda untuk memulai di lingkungan terdekat sendiri?jangan-jangan adiknya sendiri saja di cuekin.he(emang yang nulis ini ngerasa gak??haha). Yah, intinya penulis mengajak kawan-kawan sekalian buat peduli bangsa ini, tundukin kepala sejenak, lihat, pandang, wajah anak kecil itu, sinar mata berbinar itu, apa yang bakal kita lakukan bung?!
-SPIRIT YOUNG GENERATION-