Langsung ke konten utama

Senyum Si Monster Kecil

          Rasanya Event PeDuaEm (P2M) = Pengabdian Pada Masyarakat ini sudah sangat lama saya nanti-nantikan dan akhirnya bertemu juga, dulu saya hanya melihat mahasiswa ilkom mengikuti acara ini dengan persiapan didepan gedung ilkom dengan senyum2 yang luar biasa dan kembali ke gedung ilkom pun dengan sejuta  cerita. Tapi hari itu, hari dimana P2M dimulai, disini ada sedikit berbeda saya bukan lagi seorang penonton, kali ini saya telah menjadi pemeran dimana saya harap  saya menjadi pemeran utama bermain peran dengan baik dan luar biasa yang saya persembahkan semua kinerja saya hanya untuk Sang Kholik. Karena setau saya jika niatnya bukan karena Allah, kebanyakan kita malah tidak ikhlas, banyak mengeluh atau bahkan kecewa berkelanjutan dan tak ada satu pun obat yang mungkin dapat mengobatinya selain dari-Nya.

Okay Back to the topic, pertanyaanya pasti pada bingung dengan judul saya di atas?ada yang tau??ada yang tau??....hmmm. Yups, artikel saya kali ini mengenai sebuah sosok luar biasa sosok yang dimana semua orang terkadang mengacuhkannya, sosok yang exactly wonderfull, apalagi kalo bukan “anak-anak” atau boleh dibilang ‘BOCAH’ sih. Sadar atau ga, tau atau gak mereka adalah cerminan kita di masa depan loh singgg....(*datang sinar cahaya dari atas langit kayak di pilem..). Whoaam, yah intinya mah gitu deh. Pertama kali saya menginjakan kaki di tempat P2M ini, dan sebagai the SURVEY team,,wheheh(Bangga?bangga??!). Saya dibuat termanggu dengan kepandaian mereka dalam bersosial, kepandaian mereka dalam berkomunikasi.Hmmm pantas saja anak2 disini luar biasa bersemangat dalam beraktivitas dan sangat berbeda dengan anak kecil di kota, toh orangtuanya juga sudah pada sadar akan bahaya jika hal-hal buruk yang diserap si anak. Tapi saya tak berbicara lingkup kecil, ini tentang suatu desa yang sangat sopan santun meski emang mungkin ada beberapa yang tidak sih tapi ini mendominasi.. Luar biasa..

karya itu pada dasarnya ada suatu yang menginspirasi atau memotivasi gitu untuk terus melakukan sesuatu, terus bergerak. Nah, itu yang kami(panitia PeDuaeM) lihat di desa ini. Ada ungkapan untuk “lihat lebih jauh”, intinya mengajak kita untuk memahami sesuatu itu syumul(menyeluruh kawan,,). Desa ini begitu segar di pagi hari, dan sejuk di siang hari, serta bersahabat di malam hari. Jarang kita mendapatkan “harta karun” seperti ini. Mereka terus bergerak, dan berkarya sehingga anak kecil disini dapt dikondisikan dengan baik. Dan penulis sendiri mencoba berkarya disana dengan mengajar ngaji anak-anak kecil setiap maghribnya di mushala bersama beberapa panitia lain (summon : Lulu Kamilah, Azizah Kurniawati, Foni Sri Hartuti, Fajar A P, Arief, dan Penulis). Luar biasanya anak-anak disana itu jika maghrib tiba TV di rumah dimatikan dan mereka berangkat pergi ngaji hingga isya atau bahakn sampai jam 20:00. Then what about US?? Apa kita masih sering menuntut ilmu se-KONTINYU itu?? ILMU itu penting kawan, saya bangga dapat menjadi bagian dari yang terus berkarya bagi bangsa, salah satunya mengajar ngaji itu. Oia, kami mengajarnya dengan cara sedikit berbeda kami mengajarnya sesuai dengan keahlian kami memakai alat Laptop, Projektor, dan Speaker. Whaha emang sedikit aneh, tapi kami senang ketika melihat senyum dan sinar mata mereka penuh makna dan penuh semangat untuk “menyedot” ilmu yang kami bawa.

Dan di bagian the LAST ini saya pingin, mengungkap suatu mahfudzat. Yang bunyinya kyak gini : “Al ‘ilmu fii shhighori kannaqsi ‘alal hajari”. Yang artinya jelasnya mah sih, Ilmu pengetahuan di waktu kecil itu bagaikan menulis di atas batu, lalu kalo sudah dewasa?itu bagaikan menulis di atas air.. Sulit ditangkap di dalam otak maksudnya. Nah, maka dari itu kita harus aware nih, liat di nyalindung sudah baik begitu apa tak tergoda untuk memulai di lingkungan terdekat sendiri?jangan-jangan adiknya sendiri saja di cuekin.he(emang yang nulis ini ngerasa gak??haha). Yah, intinya penulis mengajak kawan-kawan sekalian buat peduli bangsa ini, tundukin kepala sejenak, lihat, pandang, wajah anak kecil itu, sinar mata berbinar itu, apa yang bakal kita lakukan bung?!
-SPIRIT YOUNG GENERATION-

Postingan populer dari blog ini

Seseorang Bayar Zakat di Lembaga Ini. Kamu Tidak Akan Percaya Apa yang Terjadi dengan Uangnya!

Membayar zakat merupakan hal yang seringkali kita lakukan sebagai umat Muslim terutama dibulan suci Ramadhan. Tentu sebagai seorang muslim yang taat kepada Allah serta Rasul kita perlu memahami penting dan dampaknya membayar zakat bagi kehidupan kita. Zakat sendiri merupakan konsep penting dalam kehidupan seorang muslim dan menjadi bagian dari rukun Islam. Zakat memliki peran yang sangat penting dalam keuangan muslim baik secara pribadi maupun umat. Ketika seseorang membayar zakat atas harta pada umumnya dilakukan karena harta yang telah Ia miliki selama setahun dan telah mencapai batas / haul untuk menunaikan zakat. Hukum untuk membayar zakat adalah wajib / fardhu’ain bagi yang mampu. Tidak ada paksaan membayar zakat bagi yang belum mampu, dalam hal ini yang dimaksud adalah zakat maal. Sedangkan untuk zakat fitrah setiap umat muslim wajib membayar zakat sesuai dengan perhitungan yang telah ditetapkan oleh Kementerian Agama. Zakat fitrah yang dilakukan setahun sekali selama bulan Ramad

Kembalikan nilai-nilai Asramaku seperti dulu…

Asslamualaikum wr wb,, Kembali lagi kita mengingat masa, masa dimana semua terasa susah. Hidup ini menjadi beban yang sangat berat untuk dipikul, untuk dihadapi, bahkan untuk menatap matahari menyongsong pagi pun terasa menyakitkan. Banyak orang berkata, tenang kawan hidup ini berputar adakalanya kita di atas adakalanya kita dibawah mengingatkanku, dia memberikan sepotong ilmu untuk ku bawa hidup. Lalu ada yang berkata ngapain di ambil susah? gitu aja rempong !, hatiku tersentak mendengar kata-kata yang selama ini rasanya belum pernah aku dengarkan. Terasa begitu cepat waktu berlalu, aku sebelumnya merasa bahwa aku dikelilingi oleh orang-orang yang kerjanya hanya berkeluh kesah, mendapati hidup ini sebatas permainan dimuka saja, mendapati hidup ini adalah kesenangan abadi, bahkan mendapati tujuan hidup ini adalah uang. Sempat aku terfikir untuk berhenti mengejar matahari, mengejar impianku, mengubur semua yang tak mau kuhadapi, mencari jalan pintas untuk kesenangan duniawi!!!T